Sehelai daun masih tercantum pada ranting,
Ranting yang rapuh,
Menunggu masa untuk reput dan jatuh,
Daun itu masih utuh pada ranting,
Dihembus angin tak kira waktu,
Kadang kuat, kadang lembut menyapu,
Hairan dedaunan lain melihat keutuhan sehelai daun itu,
Masih gagah cantumannya di situ,
Namun, hati si daun tiada siapa yang tahu,
Betapa kuatnya ia menggenggam si ranting,
Dan betapa rapuh sebenarnya kedudukan ia pada ranting itu,
Angin demi angin menderu kencang,
Menggoncang seluruh ranting halus,
Apakan daya, tak mampu menahan olehnya deruan itu,
Lalu melayanglah sehelai daun itu,
Di bawa angin lalu,
Terjatuh di tanah asalnya dahulu,
Layu, kering... dan reput.